Berkunjung ke Masjid Namira Lamongan yang sempat viral
Cerita tentang Masjid Namira Lamongan ini berdasarkan pengalaman saya dan keluarga saat jalan-jalan ke Lamongan. Sebenarnya tidak ada niat untuk datang ke Masjid yang viral di sosial media ini, karena memang tujuan utama keluarga saat itu ke Wisata Bahari Lamongan. Selain itu juga kami sekeluarga tidak mengetahui lokasi tepatnya Masjid Namira.
Jadi saat perjalanan dari rumah kami yang terletak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Lamongan, kami tidak sengaja mengetahui masjid yang bisa dikatakan sangat megah. Dan saat itu ada tulisan Masjid Namira, sehingga ini adalah pertama kali kami mengetahui lokasi Masjid Namira Lamongan.
Namun karena perjalanan kami masih pagi, sehingga pagi itu kami tidak memutuskan untuk berhenti di Masjid Namira tersebut. Saya dan keluarga lanjut ke tujuan utama yaitu Wisata Bahari Lamongan, dan berencana akan ke Masjid Namira ketika sore saat perjalanan pulang. Sekaligus melakukan ibadah sholat Ashar di Masjid Namira.
Dan sesuai rencana, kami pulang dari WBL (Wisata Bahari Lamongan) dan singgah di Masjid Namira untuk melaksanakan sholat Ashar disana.
Saat perjalanan dari utara (dari alun-alun Lamongan) ke arah selatan, nanti akan terlihat menara Masjid yang tinggi dan bagus. Setelah sampai Masjid Namira, ada dua pintu gerbang yang cukup besar yaitu sebelah setalan untuk gerbang masuk Masjid Namira. Kemudian gerbang utara untuk keluar kendaraan.
Ketika memasuki area Masjid Namira, akan dijumpai bangunan saya kira itu adalah masjid namira. Karena bangunan tersebut bertuliskan Masjid Namira, namun ternyata ketika masuk lebih dalam terdapat bangunan utama. Bangunan utama ini lah Masjid Namira yang saat itu sangat banyak dikunjungi orang.
Jika membawa kendaraan mobil, harap berhati-hati. Karena saat menuju parkiran Masjid Namira, harus melewati depan masjid. Nah di depan bangunan utama Masjid Namira ini ada banyak kerumunan orang, bahkan anak kecil berlarian.
Saat membawa mobil, penumpang bisa turun di depan bangunan utama Masjid Namira ini. Sementara mobil bisa dibawa ke parkiran Masjid Namira yang sangat luas. Parkiran kendaraan mobil Namira menurut sayang sangat luas. Saat itu yang saya lihat mampu menampung kendaraan besar seperti bus juga.
Masjid Namira sangat ramai pengunjungnya, entah karena saat saya kesana saat libur lebaran. Atau memang saat hari kerja juga ramai seperti itu pengunjungnya. Yang pasti pengalaman sholat di Masjid Namira bisa mememberikan kesan tersendiri bagi saya dan keluarga.
Hawa sejuk sangat terasa saat memasuki masjid Namira ini. Ini menurut saya karena faktor bangunannya dan lantainya yang menjadikannya sejuk, selain itu juga ada pendingin di masjid Namira. Selain itu sekitar Masjid Namira yang merupakan persawahan juga membuat udara di Masjid Namira sangat sejuk.
Untuk tempat wudhu, berada di samping kiri Masjid Namira. Namun hati-hati ya, karena saat masuk dan keluar tempat wudhu Masjid Namira banyak orang yang melintas baik itu laki-laki dan perempuan. Sehingga jika selesai wudhu, dan bersenggolan dengan lawan jenis kan bisa batal wudhunya. Menuju tempat wudlu, kita bakal disuguhi pemandangan taman yang bagus. Juka kolam ikan yang menarik perhatian, apalagi bagi anak-anak. Hal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Memasuki dalam Masjid Namira (tempat untuk sholat), sangat luas dan nyaman untuk sholat. Untuk tempat sholat pria, ada dibagian depan. Sedangkan untuk wanita ada dibelakang dan ada pembatasnya.
Namun yang kadang agak terganggu, saat banyak orang yang foto-foto atau selfie di dalam masjid Namira. Tapi memang spot foto di dalam Masjid Namira ini disediakan oleh pengelolah masjid, dengan diberikan batasan jarak untuk foto. Sehingga tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat. Namun tetap saja, saat banyak orang yang melakukan foto, suara mereka juga bisa mengganggu orang yang sedang sholat.
Disamping masjid bisa dijumpai ornag berjualan makanan, baik itu orang berjualan permanen (warung) dan juga pedagang keliling. Namun jika diamati, penjual makanan dan minuman ini bukan berada di dalam lokasi Masjid Namira. Tapi berada di diluar Masjid Namira, yang itu sangat mudah diakses oleh pengunjung Masjid Namira.
Yang cukup memprihatinkan lagi, yaitu masalah sampah. Jadi banyak sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya. Padahal di lokasi masjid terdapat banyak sekali tempat yang sediakan untuk membuang sampah. Hal ini mungkin sudah terpikirkan oleh pengelolah masjid, sehingga ada petugas masjid yang keliling untuk mengumpulkan dan membersihkan sampah yang ditinggalkan begitu saja di lokasi masjid.
Nah, sekilas cerita tentang pengalaman saya datang ke Masjid Namira. Jika diukur dengan Google Map, antara rumah saya dan masjid Namira tidak lebih dari 40 menit. Sebenarnya memang dekat, namun karena jarang ke Lamongan jadi tidak mengetahui bahwa di dekat rumah saya ada Masjid yang sangat megah dan sedang viral di internet.
Jadi saat perjalanan dari rumah kami yang terletak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Lamongan, kami tidak sengaja mengetahui masjid yang bisa dikatakan sangat megah. Dan saat itu ada tulisan Masjid Namira, sehingga ini adalah pertama kali kami mengetahui lokasi Masjid Namira Lamongan.
Namun karena perjalanan kami masih pagi, sehingga pagi itu kami tidak memutuskan untuk berhenti di Masjid Namira tersebut. Saya dan keluarga lanjut ke tujuan utama yaitu Wisata Bahari Lamongan, dan berencana akan ke Masjid Namira ketika sore saat perjalanan pulang. Sekaligus melakukan ibadah sholat Ashar di Masjid Namira.
Dan sesuai rencana, kami pulang dari WBL (Wisata Bahari Lamongan) dan singgah di Masjid Namira untuk melaksanakan sholat Ashar disana.
Saat perjalanan dari utara (dari alun-alun Lamongan) ke arah selatan, nanti akan terlihat menara Masjid yang tinggi dan bagus. Setelah sampai Masjid Namira, ada dua pintu gerbang yang cukup besar yaitu sebelah setalan untuk gerbang masuk Masjid Namira. Kemudian gerbang utara untuk keluar kendaraan.
Ketika memasuki area Masjid Namira, akan dijumpai bangunan saya kira itu adalah masjid namira. Karena bangunan tersebut bertuliskan Masjid Namira, namun ternyata ketika masuk lebih dalam terdapat bangunan utama. Bangunan utama ini lah Masjid Namira yang saat itu sangat banyak dikunjungi orang.
Jika membawa kendaraan mobil, harap berhati-hati. Karena saat menuju parkiran Masjid Namira, harus melewati depan masjid. Nah di depan bangunan utama Masjid Namira ini ada banyak kerumunan orang, bahkan anak kecil berlarian.
Saat membawa mobil, penumpang bisa turun di depan bangunan utama Masjid Namira ini. Sementara mobil bisa dibawa ke parkiran Masjid Namira yang sangat luas. Parkiran kendaraan mobil Namira menurut sayang sangat luas. Saat itu yang saya lihat mampu menampung kendaraan besar seperti bus juga.
Masjid Namira sangat ramai pengunjungnya, entah karena saat saya kesana saat libur lebaran. Atau memang saat hari kerja juga ramai seperti itu pengunjungnya. Yang pasti pengalaman sholat di Masjid Namira bisa mememberikan kesan tersendiri bagi saya dan keluarga.
Hawa sejuk sangat terasa saat memasuki masjid Namira ini. Ini menurut saya karena faktor bangunannya dan lantainya yang menjadikannya sejuk, selain itu juga ada pendingin di masjid Namira. Selain itu sekitar Masjid Namira yang merupakan persawahan juga membuat udara di Masjid Namira sangat sejuk.
Untuk tempat wudhu, berada di samping kiri Masjid Namira. Namun hati-hati ya, karena saat masuk dan keluar tempat wudhu Masjid Namira banyak orang yang melintas baik itu laki-laki dan perempuan. Sehingga jika selesai wudhu, dan bersenggolan dengan lawan jenis kan bisa batal wudhunya. Menuju tempat wudlu, kita bakal disuguhi pemandangan taman yang bagus. Juka kolam ikan yang menarik perhatian, apalagi bagi anak-anak. Hal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Memasuki dalam Masjid Namira (tempat untuk sholat), sangat luas dan nyaman untuk sholat. Untuk tempat sholat pria, ada dibagian depan. Sedangkan untuk wanita ada dibelakang dan ada pembatasnya.
Namun yang kadang agak terganggu, saat banyak orang yang foto-foto atau selfie di dalam masjid Namira. Tapi memang spot foto di dalam Masjid Namira ini disediakan oleh pengelolah masjid, dengan diberikan batasan jarak untuk foto. Sehingga tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat. Namun tetap saja, saat banyak orang yang melakukan foto, suara mereka juga bisa mengganggu orang yang sedang sholat.
Disamping masjid bisa dijumpai ornag berjualan makanan, baik itu orang berjualan permanen (warung) dan juga pedagang keliling. Namun jika diamati, penjual makanan dan minuman ini bukan berada di dalam lokasi Masjid Namira. Tapi berada di diluar Masjid Namira, yang itu sangat mudah diakses oleh pengunjung Masjid Namira.
Yang cukup memprihatinkan lagi, yaitu masalah sampah. Jadi banyak sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya. Padahal di lokasi masjid terdapat banyak sekali tempat yang sediakan untuk membuang sampah. Hal ini mungkin sudah terpikirkan oleh pengelolah masjid, sehingga ada petugas masjid yang keliling untuk mengumpulkan dan membersihkan sampah yang ditinggalkan begitu saja di lokasi masjid.
Nah, sekilas cerita tentang pengalaman saya datang ke Masjid Namira. Jika diukur dengan Google Map, antara rumah saya dan masjid Namira tidak lebih dari 40 menit. Sebenarnya memang dekat, namun karena jarang ke Lamongan jadi tidak mengetahui bahwa di dekat rumah saya ada Masjid yang sangat megah dan sedang viral di internet.
Posting Komentar untuk "Berkunjung ke Masjid Namira Lamongan yang sempat viral "