Cara mengupas timun agar tidak pahit di mulut
Timun adalah salah satu jenis sayuran yang paling banyak digunakan di indonesia. Selama ini timun digunakan untuk acar lalapan rujak dan bahan makanan jenis lainnya.
Banyak orang juga menggunakan timun untuk dikonsumsi secara langsung yaitu dengan mengupasnya lalu memakan timun dalam kondisi mentah. Ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang menderita penyakit darah tinggi untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang yang mereka derita.
Apapun cara mengkonsumsi timun, banyak orang yang sering merasakan rasa pahit saat makan timun ini. Perlu diketahui bahwa rasa pahit yang ada pada timun disebabkan oleh banyak hal terutama dari faktor penanaman timun itu sendiri misalnya kondisi air suhu udara cara dan juga pemupukan yang dilakukan oleh petani timun.
Selain itu rasa pahit yang terjadi pada timun bisa juga disebabkan oleh faktor cara mengupasnya yang kurang tepat hal ini ini sering terjadi sehingga timun yang dikonsumsi terasa pahit.
Rasa pahit yang dihasilkan oleh timun karena adanya getah yang ada pada timun. Sehingga pada prinsip dari cara yang dibagikan ini yaitu itu teman-teman harus menghilangkan getah yang ada pada timun.
Berikut ada beberapa cara mengupas timun yang telah kami ulas untuk teman-teman praktekkan di rumah.
1. Siapkan pisau tajam dan bersih
Langkah pertama yang harus teman-teman lakukan yaitu dengan menyediakan alat pemotong atau pisau yang tajam jam untuk memotong timun.
Selain pisau yang tajam teman-teman juga harus memastikan bahwa pisau yang digunakan ini bersih. Oleh karena itu sebelum digunakan pastikan untuk mencuci pisau dan mengelapnya terlebih dahulu.
2. Potong salah satu ujung timun
Langkah kedua yang harus dilakukan yaitu memotong salah satu ujung dari timun. Tujuan memotong salah satu ujung timur ini yaitu sebagai tempat keluarnya getah yang ada di dalam timun.
Ujung tribun ini ini merupakan tempat pembuluh tanaman. Sehingga jika dipotong maka getahnya nanti akan keluar melalui pembuluh tanaman yang ada di ujung timun ini.
3. Berdirikan timun dengan bagian yang dipotong ditaruh bawah
Setelah salah satu ujung timun dipotong teman-teman bisa meletakkan timun dengan posisi berdiri. Letakkan bagian yang dipotong ini di bagian bawah tujuannya agar kita yang ada dalam timun akan keluar dan turun ke bawah melalui bagian yang dipotong.
Diamkan hingga beberapa saat, kemudian bersihkan getah yang keluar dengan menggunakan tisu atau bilas dengan air bersih.
4. Ulangi dengan bagian yang satunya
Teman-teman juga harus mengulangi proses di atas dengan memotong bagian yang satunya lagi. Lalu memposisikan berdiri timun dengan bagian yang baru dipotong berada di bawah. Kemudian bersihkan atau lap getah yang keluar dari bagian timun yang baru dipotong.
5. Kupas kulit timun
Setelah proses pengeluaran getah timu, telah dilakukan, teman-teman bisa mengupas timun yang akan digunakan atau dikonsumsi. Untuk proses mengupas ini teman-teman tidak perlu terlalu dalam mengubahnya agar daging timun tidak terbuang.
Kemudian teman-teman tidak perlu mengupas timun terlalu tipis agar kulit timun tidak tersisa atau menempel pada daging timun. Karena jika masih ada kulit yang tersisa nanti berpotensi menghasilkan rasa pahit pada timun.
6. Potong atau iris timun
Proses berikutnya yaitu teman-teman bisa memotong timun jika ingin menggunakannya untuk lalapan, acar dan sebagainya.
Namun jika teman-teman ingin langsung memakan timun cara utuh teman-teman tidak perlu memotong timun ini.
7. Cuci timun sebelum dimakan atau digunakan
Sebelum menggunakan atau memakan timun yang telah dikupas teman-teman harus mencucinya dulu dengan menggunakan air bersih. Tujuannya yaitu agar tidak ada getah yang tersisa pada timun dan juga menghilangkan kotoran-kotoran yang mungkin menempel pada proses pengupasan.
Demikian informasi yang bisa dibagikan tentang cara mengupas timun agar tidak pahit. Jika teman-teman memiliki informasi cara mengupas timun yang lebih baik bisa disampaikan juga di kolom komentar dibawah ini.
Semoga artikel tentang cara mengupas timun ini bisa memberikan manfaat bagi teman-teman yang membacanya hingga tuntas.
artikelnya bagus dan menarik, jika membutuhkan referensi bisa di sini http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/medika%20eksakta368eda26902full.pdf
BalasHapus